Bagi Umat Islam Alquran merupakan rujukan utama dalam setiap sendi kehidupannya. Menyimak sekilas buku Khowathir Qur'aniyah yang ditulis oleh Syeh Amru Khalid, pada bagian awal buku terungkap sebuah catatan menarik dari kandungan alquran itu adalah hadirnya tujuh ayat yang selalu di ulang (As-sab'ul Matsaani), setiap rakaat sholat dia harus dibaca, itulah surat Al-Fatiah, yang merupakan surat pertama dalam musaf alquran, dan surat kelima yang diturunkan.
Seumpama abstrak pada setiap penulisan ilmiah, Al-Fatiah mengantarkan kepada pembaca simpulan isi alquran secara komplit. Penggambaran dialektika makhluk dengan sang Pencipta tergambar dalam narasi yang teramat indah.
Untaian narasi bak mutiara yang berkilauan itu tidak mungkin sempurna untuk diungkapkan melalui keterbatasan kata dan pengetahuan kita. Dari keterbatasa bacaan dan pengetahuan penulis, paling tidak tujuh ayat yang diulang itu mengandung tauhid, syariat, tujuan hidup dan paradigam seorang muslim serta Doa.
Betapa indahnya narasi tujuh ayat yang diulang itu sehingga Ibnu Qoyum menegaskan bahwa Allah SWT menurunkan 104 kitab yang maknanya terhimpun pada 3 kitab yakni Taurat, Injil dan Alquran, dan ketiga kitab itu pula maknanya terhimpun pada Alquran, dan keseluruhan isi Alquran terhimpun pada Al-Fatiah dan Alfatiah pula tersimpulkan oleh ayat 5 yakni "Iyyaka na'budi wa iyyaka nasta'in". Dimana ayat ini memiliki dua dimensi yakni " Iyyaka na'budu" Sebagai dimensi ibadah dan "Iyyaka nasta'in" Sebagai dimensi pengelolaan semua ciptaan Allah untuk kemaslahatan hidup manusia.
Penulis : Dr. H. M. Rizal Akbar