Kesolehan personal (pribadi) adalah ketika seseorang mengimplementasikan ketaatan dalam beribadah kepada Tuhannya. Kesolehan sosial adalah ketika seseorang menjalin interaksi sosial secara baik yang disandarkan pada nilai kebaikan universal.
Kesolehan pemimpin pula adalah ketika seorang pemimpin melaksankan kepemimpinannya dengan baik, lebih mengedepankan kepentingan umum serta selalu hadir dalam pelbagai persoalan masyarakat, melalui sentuhan kebijakan-kebijakan yang membahagiakan dan menentramkan.
Pemimpin yang sholeh adalah dia yang tidak lari dari tanggung jawabnya dalam menata kesejahteraa masyarakatnya. Meskipun seoarang pemimpin adalah manusia personal, namun menjadi seorang pemimpin tidak boleh menjadikan kesolehan personalnya diatas kesolehan sosialnya. Tidak menjadikan kesolehan personal sebagai tameng, pencitraan, kompensasi dan pelarian. Sebab setiap orang akan dihisab sesuai peran sosial yang disandangnya.
Penulis: H. M. Rizal Akbar