Dalam pemaparannya Mahmuzin Tahir mengungkapkan tentang redupnya ekonomi kawasan pesiair disebabkan arus sungsang rantai logistik kawasan pesisir yang tidak selaras dengan desain rantai pasok yang seharusnya dipersiapkan. Menurnya, "pelabuhan penting tapi konsep dan design rantai pasok jauh lebih penting, kita harus merubah dari good follow the ship ke system ship follow the goods'.
Pernyataan diatas jika dianalisis dari perspektif mikro Ekonomi, bahwa ekonomi secara folosofis adalah proses mengalirnya sumberdaya ekonomi itu sendiri. Bagaikan air iyanya harus mengalir agar tetap jernih, sehingga tercapai keseimbangan umum (general equilibrium) atau kesejahteraan.
Aliran air yang menuju kepada keseimbangan umum itu seperti setiap sungai yang menghimpun mata air dari tiap tetes daun dan pada akhirnya bermuara ke laut dan laut akan diuapkan kembali oleh mentari serta dimuntahkan melalui hujan kedaratan sehingga terciptalah siklus kehidupan.
Demikian halnya dengan ekonomi. Dari Produksi, pasar dan konsumsi adalah siklus yang berkesinambungan. Semakin lancara proses pergeseran diantara produksi menuju pasar dan pasar menuju konsumen akan menyebabkan ekonomi akan menemukan titik keseimbangan umum tersebut.
Kegagalan dalam optimalisasi kesejahteraan salah satu penyebabnya adalah hadirnya arus sungsang, atau ekonomi sungsang. Riau Pesisir dengan potensi strategis palabuhan sebagai gerbang mengalirnya komoditi barang dan jasa, tidak akan memberikan nilai kemanfaatan yang maksimal bilamana tidak dapat terkelola dengan baik dan maksimal.
Penulis : Dr. H. M. Rizal Akbar