SAHABATRIAU, Hentian Kajang dan Bukit Bintang adalah kawasan yang selalu menggamit kenangan bagi alumni pelajar Riau Malaysia. Kenangan akan kedua kawasan di Malaysia tepatnyan kawasan Lembah Kelang itu menguak kembali manakala berjumpa dengan Dr. Nasrul Akmal, di Bappedalitbang Provinsi Riau dalam pertemuan yang tak disengaja. Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia ini mengungkapkan baru kembali dari mengunjungi negeri jiran itu karena sudah lama tidak kesana selama Covid19. Sudah sangat rindu, sebab sudah lama tidak bertamasa ke Bukit Bintang, ungkapnya.
Nasrul yang merupakan anak nelayan Desa Miskom yang berkesempatan menikmati pendidikan jenjang S2 dan S3 dinegara jiran, bahkan beliau pernah menjadi Ketua Persatuan Mahasiswa Riau Malaysia (PMRM), dan kini menjadi ketua Alumni PMRM sari sejak dibentuk hingga saat ini. Beliau sangat bangga dengan kesempatan kuliah di Malaysia itu. Baginya hal itu sangat menyemangatinya yang kini berkarir sebagai ASN di Bappedalitbang Provinsi Riau.
Belajar sampai ke negeri jiran Malaysia adalah cita-cita bagi banyak orang di Provinsi Riau khususnya. Daya tarik budaya Melayu dan keserumpunan menyebabkan negara ini menjadi tidak asing dimata masyarakat Riau.
Maraknya pelajar Riau menimba pengetahuan di Malaysia terjadi pada tahun 2000-2013. Hal itu tidak terlepas dari peran dua orang Gubernur Riau yakni Saleh Djazid dan Rusli Zainal.
Sejak terpilih menjadi Gubernur Riau tahun 1998-2003, Saleh mendekrasikan selogan pembangunannya "ekonomi kerakyatan". Masa pemerintahannya yang merupakan titik awal perubahan orde Baru ke orde reformasi itu di manfaatkannya dengan membangun fondasi Riau dari semua aspek termasuk pendidikan. Saat itulah beliau mencanangkan 5000 Master untuk putra putri Riau. Yang menyebabkan Malaysia menjadi salah satu destinasi kuliah.
Rusli Zainal pula menjadi Gubernur Riau dua periode yakni 2003-2008 dan 2008-2013. Gubernur dengan perawakan tampan serta memiliki suara yang merdu dalam melantunkan alquran ini, membawa selogan pembangunan K2i, yakni "Kemiskinan, Kebodohan dan Infrastruktur". Banyak karya pembangunan yang dilaksanakan melanjutkan perjuangan Gubernur sebelumnya.
Selain itu, Rusli juga memberikan apresiasi yang besar terhadap Dunia pendidikan. Beasiswa pendidikan keluar negeri menjadi lebih meningkat dimasanya terutama untuk mahasiswa yang belajar di Malaysia. hingga pada masa itu terjalin kerjasama beberapa perguruan tinggi Malaysia dengan Pemerintah Provinsi Riau. Bahkan PMRM memiliki sekretariat sekaligus asrama di Kawasan Taman Tenaga Kajang yang dibiayai oleh pemerintah Provinsi Riau saat itu.
Hentian Kajang dan Bukit Bintang akan terus menjadi kisah bagai para alumni, namun kini kisah itu tidak tersambung lagi . Sebab masanya telah lewat dan kini tidak tersedia lagi beasiswa untuk ke negeri jaran itu seperti dimasa lalu.
ditulis Oleh : Dr. H. M. Rizal Akbar