Konser Silaturahim Artis Malaysia 90an Memukau , Namun Sufistis dan Filosofis.

SahabatRiau
0


SahabatRiau, Kuala Lumpur. Bertempat di Dewan Merdeka Word Trade Center Kuala Lumpur pada Rabu (25/12) Sebuah kolaborasi Konser Artis Malaysia papan atas diera 90an, sebut saja Poey Stings artis yang masih sangat digemari oleh peminatnya terutama masyarakat di Indonesia. Wann  artis yang mendendangkan lagu-lagu khas rentak Samba dimana lagu-lagunya masih sangat diminati terutama Gen-X hingga saat ini seperti "Bossanova". Mel Wings dengan lagu populernya "Jalan Kita". Noorshila Amin diera menjelang sembilan puluhan sangat populer dengan lagunya "Aku Sudah Jatuh Cinta". Dwan Olan dengan lagunya "Bandar Tasik Selatan". Ali XPDC dengan lagu yang sangat banyak dinyanyikan kembali saat ini "Bunga Angkasa". Joey BPR, dengan lagunya "Aku Hanya Serangga". Baggio Damasutra dengan lagunya "Umpama Mimpi Dalam Mimpi". Amir Ukays dengan lagunya "Disana Menanti disini menunggu". Aris Ariwatan yang pasti menggamit kenangan dengan lagu Bestnya "Lamunan Terhenti". Ashed Def Gab C dengan lagu terkenalnya "Ibukota Cinta" dan Ameng Spring yang selalu terngiang ditelinga kita lagunya yang menyesak hati dengan judul " Sampai Hati".


Sebagai penikmat musik 90an Malaysia, penulis kebetulan  hadir dalam perhelatan akbar tersebut. Konser dimulai dari pukul 8.00 malam hingga berakhir lebih kurang empat jam kemudian. Acara diawali dengan jamuan makan malam yang mewah yang dihidangkan disetiap meja tetamu dengan beragam jenis makanan. Selanjutnya, keduabelas artis tampil satu persatu dengan setiap orang membawa 3 lagu terbaiknya. Meskipun penulis berada dimeja belakang jauh dari panggung utama namun disanalah penulis melihat betapa antusiasnya penonton memberikan sorak sorai tiap kali arti-artis itu tampil. Nampak suasana nostalgia, keceriaan dan suka cita yang melimpah dari penonton bilamana lagu-lagu yang selalu mereka senandungkan di karoke, dikamar mandi maupun diruang-ruang kerja mereka dinyanyikan kembali oleh penyanyi aslinya.


Tidak seperti konser biasa yang hanya disuguhkan kegembiraan dan sukacita, Konser Silaturahim ini memberi kesan yang kaya. Para artis melantunkan lagu-lagu pilihan mereka yang bernuansa sufistik dan filosofis. Baggio pada penampilan keduanya menyanyikan lagu dengan judul "Sufi". Entah sadar atau tidak para pengemarnya bahwa lirik lagu ini mengisahkan tentang fenomena kesufian. Bait pertama menggambarkan kosep wahdatul wujud. Bait kedua pula mengandung konsep tasawuf dan  pada bait seterusnya mengisahkan fenomena Fana ul fana.

Lagu kedua Aris Ariwatan pula bernada dakwah yang ditujukan kepada para Muslimah, dengan judul "Jangan Menangis Habibah" merupakan lagu yang mengajak para wanita menjadi kuat dan menjadi wanita sholehah meniru Syaidah Khadijah, Fatimah dan Aisyah bahkan seorang tokoh sufi wanita Rabiah Adawiyah.

Amir Ukays mendapat sambutan hangat dari penggemarnya ketika menyanyikan lagunya dengan judul  "Bila Diri disayangi".  Padahal lagu ini sama dengan lagu Sufinya Baggio. Lirik lagu ini dari bait pertama hingga akhir tidak lain mengisahkan tentang zikirnya para salikin (orang yang menjalankan proses kesufian). Apa lagi ketika pada bait ketiga semua penonton ikut menyanyi dengan lirik yang apabila dimaknai secara mendalam akan memungkinkan kita menenteskan airmata, " Bila kusedari diri disayangi, langkah kaki ini semakin berani, bila terkeliru kuucap nama Mu, Terasa Diri Ku kembali dipandu".

Poey Stings juga tidak kalah filosofisnya ketika melantukan lagu "Kau Tetap Kuhajati". Lagu yang dinyanyikan dengan nada tinggi ini memiliki lirik yang sangat filosofis dalam memaknai Cinta bagi generasi muda, perlu persiapan yang matang supaya ianya terawat dengan baik, namun semangatnya terletak pada bait terakhir "Bersabar dan sertailah Doa, Pada Tuhan penentu segala, biarpun jasad aku terkubur, kau tetap kuhajati.

Diakhir acara para artis menyatu dengan menyanyikan lagu dari BPR dengan judul "Silaturrahim". lagu dengan lirik yang menegaskan bahwa perlunya silaturahim dikokohkan sebagai sebuah perintah Tuhan, menyindir warga kota yang sombong dan membandingkan kawasan perbatasan yang mencekam. Lagu ini agaknya tepat diletakan diakhir acara supaya mengingatkan para Artis untuk menyatu dan saling bahu membahu dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin sulit, globalitas berkesenian yang semakin rumit serta citarasa lokalitas yang semakin memudar. Agaknya atas dasar inilah konser dilaksanakan. Untuk itu patut diucapkan  "Syabas" kepada pihak yang mensponsori Konser ini, HS Event sebagai penyelenggara. Semoga event seperti ini kerap dilaksanakan dengan pelibatan banyak lagi artis-artis yang pernah populer dimasanya.


Penulis : H. M. Rizal Akbar

Kuala Lumpur, 26 Desember 2024

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)