Bertempat di Kampus IAITF Dumai, pada Selasa (7/01) Focus Group Discussion (FGD) persiapan Webinar Nasional Masa Depan PTKIS di Era Indonesia Emas 2045. Kegiatan ini merupakan Kolaborasi dari 9 PTKIS yakni IAITF Dumai sebagai Tuan Rumah, IAI DDI Polewali Mandar, STAI Al-Furqan Makasar, Univ Muhamamdiah Palu, Institut Nida El-Adabi Bogor, IAI Almuslimin Aceh, STAI YAPNAS JENEPONTO Sulsel, IAI Al- Amanah Jeneponto dan STIT Balik Papan yang bertujuan untuk mempererat kolaborasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) se Indonesia.
FGD ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom dan dihadiri oleh berbagai pimpinan PTKIS dari berbagai daerah. Acara dimulai pukul 10.00 WIB, mengusung tema besar “Gerakan Baru Kolaborasi PTKIS Indonesia” dengan harapan agar forum ini mampu menjadi langkah awal terbentuknya jaringan yang solid antar-PTKIS, demi menyongsong era Indonesia Emas 2045.
Dr. H. M. Rizal Akbar, M. Phil membuka acara dengan menekankan pentingnya kolaborasi antar-PTKIS untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Menurutnya, PTKIS tidak dapat berjalan sendiri-sendiri jika ingin bertahan dan berkembang di tengah dinamika zaman. “Kita membutuhkan sinergi yang kuat antar-perguruan tinggi. Kolaborasi adalah kunci utama untuk menciptakan ekosistem pendidikan tinggi Islam yang adaptif, kompetitif, dan relevan di masa depan. Melalui FGD ini, kita mulai merintis gerakan baru yang akan membawa PTKIS ke arah yang lebih baik,” ujar Dr. Rizal Akbar dalam sambutannya.Diskusi ini menghadirkan sembilan narasumber utama yang masing-masing memberikan pandangan strategis terkait pengembangan PTKIS. Para narasumber tersebut adalah: Prof. Dr. Anwar Sewang, M. Ag, Rektor Institut Agama Islam DDI Polewali Mandar, Dr. H. M. Rizal Akbar, M. Phil, Ketua LP2M IAITF Dumai, Dr. Muhammad Tang, S.H.I, M.S.I, Direktur Pascasarjana STAI Al-Furqan Makassar, Dr. M. Rizal Masdul, M. Pd, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palu, Drs H. Ramlan Rosyad, M. Si, Rektor Institut Nida El-Adabi Bogor, Dr. Nazarudin, MA. Rektor IAI Almuslimin Aceh, Dr. Hartina, MM, Ketua STAI YAPNAS Jeneponto, Sulawesi Selatan, Adnan, S. Ag.
Setiap narasumber menyampaikan berbagai gagasan dan ide inovatif terkait pengembangan PTKIS, mulai dari sinergi lintas wilayah, peningkatan akreditasi, hingga pentingnya membangun jejaring internasional. Diskusi berlangsung dinamis dengan banyak masukan strategis yang diharapkan dapat menjadi langkah nyata untuk memperkuat eksistensi PTKIS di kancah nasional maupun global.
Hasil terpenting dari FGD ini adalah terbentuknya Badan Kerjasama PTKIS Indonesia (BK PTKIS Indonesia), sebuah badan yang akan menjadi wadah formal untuk mengoordinasikan dan mempererat kerja sama antar-perguruan tinggi Islam swasta. Secara aklamasi, Dr. H. M. Rizal Akbar, M. Phil ditunjuk sebagai Ketua BK PTKIS Indonesia dan Dr. Muhammad Tang, S.H.I, M.S.I, sebagai Sekretarisnya.
Penunjukan ini disambut baik oleh seluruh peserta FGD. Sebagai sosok yang menginisiasi diskusi dan aktif mendorong kolaborasi antar-PTKIS, Dr. Rizal Akbar dinilai mampu memimpin badan tersebut dengan visi yang jelas dan strategi yang matang. “Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Insya Allah, dengan terbentuknya BK PTKIS Indonesia, kita akan terus bergerak bersama untuk mewujudkan PTKIS yang lebih maju, unggul, dan adaptif di era modern ini,” ujar Dr. Rizal Akbar dalam pidato penutupnya.
Sebagai langkah awal, BK PTKIS Indonesia berencana untuk mengadakan pertemuan rutin dan membangun program-program kerja yang mendukung kemajuan pendidikan tinggi Islam. Para peserta FGD berharap, badan ini dapat menjadi motor penggerak kolaborasi di antara PTKIS dan membuka peluang kerja sama di tingkat nasional maupun internasional. Dengan optimisme tinggi dan komitmen bersama, FGD ini ditutup dengan kesepakatan untuk terus menjalin komunikasi dan mempererat sinergi demi kemajuan pendidikan tinggi Islam di Indonesia. Langkah ini diyakini sebagai awal baru yang membawa harapan besar bagi masa depan PTKIS, seiring dengan upaya menciptakan generasi unggul yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
Ditulis Oleh : Nini Nursima